Nama :
Noffrihendri
Npm :
57414999
Kelas :
1IA17
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pengertian
Pandangan Hidup Dan Ideologi
Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah
timbul seketika atau dalam waktu yang singkat
saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan
terus menerus, sebingga basil pemikiran itu dapat diuji
kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran
itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang
disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali
macamnya dan ragamnya, akan tetapi
pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan
asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A)
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup
yang mutlak kebenarannya
(B)
Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan
dan nonna yang terdapat pada negara tersebut.
(C)
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung
suatu organisasi, maka pandangan hidup itu
disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik,
ideologinya disebut ideologi politik. Jika
organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi
negara. Pandangan hidup pada dasarnya
mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan,
usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian
kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita – cita ialah apa yang
diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan
usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai
ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat
manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan adalah
kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan
diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan
kepercayaan kepada Tuhan.
Ideologi
menurut
wikipedia Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
“sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum
(lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat
Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit
setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan
sebagai sistem berpikir yang eksplisit
Cita-Cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia,
yang disebut cita-cita adalah keinginan,
harapan, tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Baik keinginan, harapan,
maupun tujuan merupakan apa yang mau
diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan
masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada
umumnya cita-cita merupakan semacam garis
linier yang makin lama makin tinggi, dengan
perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan,
harapan, dan tujuan manusia yang makin
tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin
terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi
sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak
mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita
ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak
mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya
kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru
dalam taraf angan-angan.
Makna Sikap Hidup
Sikap
hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif,
bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis, bergabung pada pribadi
orang itu dan juga lingkungannya.
Sikap itu penting,
setiap orang mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda
sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan yang membentuknya.
Pembentukan sikap ini terjadi melalui pendidikan. Seperti halnya orang militer
yang bersikap tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena dalam
kemiliteran ia dididik kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah karena
situasi, kondisi, dan lingkungan.
Dalam menghadapi
kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi
kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan nonetis. Sikap etis ini disebut
juga sikap positif yaitu sikap lincah, sikap tenang, dikap halus, sikap berani,
sikap arif, sikap rendah hati dan sikap bangga.
Manusia Dan Pandangan Hidup
Akal
dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri
manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan
dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah
pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup berupa
suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan
juga dapat dikatakan rumusan:
a. Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan
kejiwaan.
b. Juga karena ia sendiri menyadari bahwa
mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang
dikatakan.
c. Dan khawatir kalau ada kritik besar dan
penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang di bimbing.
Menurut Drijarko S. J.
Mengatakan bahwa manusia itu serba terhubung dengan dunia jasmani sekitarnya,
terhubung erat dengan masyarakat dan akhirnya manusia itu tergantung seluruhnya
pada yang ada, yang mutlak, yaitu Tuhan.
Pandangan hidup adalah
Filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan kebenaran tentulah
bentuk kebenaran yang akan dicapai kebenaran yang dapat diterima oleh siapa
saja.
Daftar Pustaka/referensi
http://ibdjk.blogspot.com/2013/01/pengertian-pandangan-hidup-dan-ideologi_17.html
MANUSIA DAN HARAPAN
Pengertian dan Makna Harapan
Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang,
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu
pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan
harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat
menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif"
yang merupakan salah satu caraterapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk
menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain
"harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki
dasar kuat atau berdasarkan khayalanserta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata
sangatlah kecil.
Makna Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Adapun ucapan yang sering kita dengar :
·Ia tidak percaya pada diri sendiri
·Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau
berita itu kurang dapat dipercaya akan kebenarannya.
·Kita harus percaya akan nasihat-nasihat Kiai itu,
karena nasihat-nasihat itu diambil dari ajaran AL-Quran dan sebagainya.
Dengan
contoh berbagai kalimat yang sering kita dengar dalam ucapan sehari-hari itu,
maka jelaslah kepada kita bahwa dasar kepercayaan itu adalah
kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena
merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain.
Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu dapat dipercaya. Yang
diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang lain yang memberitahukan itu
dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas
kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan seseorang yang
memberi tahu mengenai pengetahuan itu makin besar pula kepercayaan orang yang
diberi tahu.
Nilai - Nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan
nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa
misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:
a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan, yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll.
a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan, yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll.
b. nilai kerumahtanggaan, yaitu nilai yang
diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita, yaitu Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
c. Nilai kemandirian kaum wanita, yaitu Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
Daftar Pustaka/
Referensi
https://taniosutrisno.wordpress.com/2013/01/28/manusia-dan-harapan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar