Jumat, 19 Juni 2015

TUGAS IBD III

TUGAS III
HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN


1.      Keindahan

Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

2.      Renungan

Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan. Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi

Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.

3.      Keserasian
Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.
Perpaduan misalnya : orang berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai harus cocok.
Contoh yang menunjukkan unsur ukuran-ukuran yang seimbang atau tidak seimbang/serasi, misalnya dalam memadu rumah dari halaman akan kelihatan serasi dan indah apabila rumah yang bagus dengan halamannya yang luas dan ditata dengan bunga-bunga yang indah maka orang akan memuji keserasian itu.
Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi

Keindahan Subjektif dan Objektif
keindahan objektif adalah keindahan yang dinilai dari sifat objektif(umum/rataan pandang), sedangkan nilai objekti sendiri berasal dari gabungan nilai2 subjektif setiap indifidu yang menilai. Atau sutu keindahan yang dilihat secara umum.
keindahan subjektif adalah suatu nilai indah pada sesuatu yang dinilai oleh tiap2 pribadi untuk nilai privasinya,suka atau tidak. Atau merupakan suatu keindahan yang menurut individu masing masing.

Fator faktor seseorang enciptakan keindahan
Keindahan itu pada dasarnya adalah sesuatu yang alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah atinya wajar, tidak berlebihan dan juga tidak kurang. Jika ada seseorang artis yang berperan dengan ekspresi yang berlebihan  atau tidak punya ekspresi tentunya ini bukan keindahan yang sebenarnya, karena keindahan yang sebenarnya adalah yang apa adanya, tidak dibuat-buat, tidak kurang maupun tidak lebih.  Pengungkapan keindahan pada sesuatu adalah bagaimana kita mengkondisikannya dengan motivasi tertentu dan dengan maksud tertentu.

Motivasi dan tujuan itu juga bermacam-macam. Motivasi dapat berupa sebuah pengalaman atapun kenyataan mengenai hal-hal  yang pernah kita alami, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan perubahan nilai dan moral dalam masyarakat, emngenai keagungan Tuhan,dll. Sedangkan tujuan itu sendiri dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan manusia secara kodrat. Berikut ini merupakan beberapa alasan mengenai tujuan dan motivasi seseorang menciptakan keindahan :

1.    Tata niai yang telah usang
Tata nilai yang ada dalam adat istiadatsudah tidak sesuai dengan kedaan sehingga dirasakan sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang dianggap mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat sehingga dapat dikatakan sudah tak indah lagi. Oleh karena itulah manusia menciptakan nilai nilai keindahan baru yang bersifat menghargai dan mengankat martabat manusia.

2.    Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral.kemerosotan moral dapat kita ketahui dari tingkah laku maupun perbuatan manusia yang sudah rusak terutama mengenai tentang kebutuhan seksual. Hal yang seperti inilah dapat dikatakan sudah tidak indah. Oleh karena itulah hal yang tidak indah semacam ini perlu dihilangkan dengan mengungkapkan protes lewat karya seni, contohny adalah sajak buatan WS rendra yang berjudul “Bersatulah Pelacur-Pelacur Jakarta”.

3.    Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu mederita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor dari dalam dirinya sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, tamak, tidak berhati-hati, dsb. Oleh karena itu, keadaan yang demikian sudah tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan. Karena nilai nilai manusia yang telah terabaikan dan sudah dapat dikatakan tidak indah lagi. Yang tidak indah seperti itu yang harus dihapuskan karena tidak bermanfaat bagi manusia.

4.    Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian kejadian alam yang pernah terjadi. Keindahan alam merupakan sesuatu yang mutlak ciptaan Tuhan dan tidak ada satupun makhluk yang dapat menciptakan hal yang serupa. Karena tidak dapat menciptakan hal serupa, oleh karena itulah manusia hanya bisa meniru keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Hal itulah juga yang menginspirasi Leonardo da Vinci yang menciptakan karya seni lukisan fenomenal Monalisa karena terinspirasi dari keindahan  makhluk ciptaan Tuhan.

Daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar