CLOUD
COMPUTING
Noffrihendri
57414999
Pengantar komputasi Modern#
Cloud Computing adalah “Paradigma komputasi
terdistribusi dalam skala yang besar yang dilatar belakangi oleh factor ekonomi,
yang mana berisi kumpulan dari virtualisasi abstrak, skalabilitas yang dinamis,
pengaturan kekuatan komputasi, tempat penyimpanan, platform, dan layanan yang
dapat diakses sesuai dengan kebutuhan oleh pelanggan eksternal melalui media
Internet” (Foster et al., 2008).
Pengguna dapat mengakses sumber daya tersebut melalui
koneksi jaringan Internet berkecepatan tinggi tanpa harus terkoneksi secara
langsung dengan perangkat keras yang menyimpan sumber daya tersebut. Karena
proses komputasi berada pada remote server, maka kebutuhan perangkat keras dan
perangkat lunak untuk mengakses sumber daya lebih rendah, yang mana dapat mengurangi
biaya dan proses perawatan (Erenben, 2009). Untuk beberapa alasan yang telah disebutkan
maka seharusnya Cloud Computing menjadi solusi yang menarik bagi perguruan
tinggi di Indonesia yang ingin mengurangi anggaran dibidang IT.
KARAKTERISTIK CLOUD COMPUTING
Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology),
terdapat 5 karakteristik sehingga sistem tersebut disebut Cloud Computing,
yaitu:
1. Resource Pooling
Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.)
yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi
kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant.
Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan
juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi
kebutuhannya.
2. Broad Network Access
Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan
bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop,
workstation, dsb.
3. Measured Service
Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai
secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa
resources komputasi yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage,
processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk
transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.
4. Rapid Elasticity
Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud
consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan
atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini
biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah
memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat.
5. Self Service
Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang
ingin dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak
cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat
itu juga secara otomatis.
Kelima karakteristik Cloud Computing tersebut harus
ada di service provider jika ingin disebut sebagai penyedia layanan Cloud
Computing. Salah satu saja dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka penyedia
layanan tersebut belum/tidak pantas disebut sebagai cloud provider.
LAYANAN CLOUD COMPUTING
Secara umum ada tiga jenis
tipe layanan pada cloud computing, dimana pada ketiga arsitektur tersebut
pengguna tidak mengatur secara langsung yaitu:
·
Infrastructure as a Service (IaaS):
IaaS menyediakan
layanan sampai pada level Sistem Operasi. Jadi pengguna dapat memilih sistem
operasi yang akan digunakan dalam bentuk virtual machine. Pengguna juga dapat
mengatur sumber daya untuk alokasi hardware seperti ukuran memory, ukuran
hardisk, dan ukuran processor. Contoh dari layanan IaaS adalah Microsoft Azure
IaaS, Amazon EC2, Rackspace Cloud, dan Open Stack.
·
Platform as a Services (PaaS):
PaaS menyediakan
layanan pada level platform, jadi pengguna tidak lagi direpotkan dengan
instalasi sistem operasi, web server, database server, dan aplikasi lainnya.
Penyedia layanan PaaS sudah menyediakan sistem operasi lengkap beserta aplikasi
yang dibutuhkan untuk hosting aplikasi seperti web server dan database server.
Pengguna dapat menggunggah aplikasi yang dibuat melalui panel kontrol yang sudah
disediakan. Pengguna juga dapat memilih paket sesuai kebutuhan untuk kebutuhan aplikasi
kecil dengan pengguna terbatas, hingga aplikasi dengan pengguna yang besar. Conton
dari layanan PaaS adalah: Microsoft Azure PaaS (IIS, ASP.NET, Open Source technology),
Google App Engine, Amazon Elastic Beanstalk, Cloud Foundry, dan Heroku.
·
Software as a Service (SaaS):
SaaS menyediakan
layanan langsung kepada pengguna dalam bentuk aplikasi yang sudah jadi. Bentuk
layanan aplikasi yang ditawarkan seperti layanan aplikasi office, email,
layanan penyimpanan data, dll. Contoh layanan SaaS adalah: Office 365, Gmail,
Google Docs, DropBox, dan Salesforce.
DEPLOYMENT CLOUD COMPUTING
Setelah kita tahu jenis layanan dari cloud computing,
sekarang kita bahas tentang deployment model dari cloud computing. Menurut
NIST, ada empat deployment model dari cloud computing ini, yaitu:
·
Public Cloud
Adalah layanan Cloud
Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa langsung
mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang
gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanannya.
Contoh Public Cloud
yang gratis: GoogleMail, Facebook, Twitter, Live Mail, dsb.
Contoh Public Cloud
yang berbayar: Sales Force, Office365, GoogleApps, dsb.
Keuntungan: Pengguna
tidak perlu berinvestasi untuk merawat serta membangun infrastruktur, platform,
ataupun aplikasi. Kita tinggal memakai secara gratis (untuk layanan yang
gratis) atau membayar sebanyak pemakaian (pay as you go). Dengan pendekatan
ini,
kita bisa mengurangi
dan merubah biaya Capex (Capital Expenditure) menjadi Opex (Operational
Expenditure).
Kerugian: Sangat
tergantung dengan kualitas layanan internet (koneksi) yang kita pakai. Jika
koneksi internet mati, maka tidak ada layanan yang dapat diakses. Untuk itu,
perlu dipikirkan secara matang infrastruktur internetnya.
·
Private Cloud
Adalah layanan cloud
computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan.
Biasanya departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia
layanan) dan departemen lain menjadi service consumer. Sebagai service
provider, tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa
berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah
ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang
ada. Contoh layanannya:
SaaS: Web
Application, Mail Server, Database Server untuk keperluan internal. PaaS:
Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang untuk internal IaaS:
Virtual machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
Keuntungan: Menghemat bandwidth internet ketika layanan itu hanya diakses dari
jaringan internal.Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, akan
tetapi tetap saja tergantung dengan koneksi jaringan lokal (intranet).
Kerugian: Investasi
besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastrukturnya.Butuh tenaga
kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.
·
Hybrid Cloud
Adalah gabungan dari
layanan Public Cloud dan Private Cloud yang diimplementasikan oleh suatu
organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis
mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus
tetap berjalan di Private Cloud.
Contohnya:
Perusahaan A menyewa layanan dari GoogleApp Engine (Public Cloud) sebagai
“rumah” yang dipakai
untuk aplikasi yang mereka buat. Di negara tersebut ada aturan kalau data
nasabah dari sebuah perusahaan tidak boleh disimpan pada pihak ketiga. Untuk
menaati peraturan yang ada, data nasabah dari perusahaan A tetap disimpan pada
database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan
konektifitasnya ke database internal tersebut.
Perusahaan B menyewa
layanan dari Office365 (Public Cloud). Karena perusahaan B tersebut sudah
mempunyai banyak user yang tersimpan di Active Directory yang berjalan di atas
Windows Server mereka (Private Cloud), akan lebih efektif kalau Active
Directory tersebut dijadikan identity untuk login ke Office365.
Keuntungan: Keamanan
data terjamin karena data dapat dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti
penyimpan data di public cloud tidak aman, ya).
Lebih leluasa untuk
memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana
proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin
integrasi dari keduanya.
Kerugian: Untuk
aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud,
infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.
·
Community Cloud
Adalah layanan Cloud
Computing yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu, yang consumer-nya
berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama atas
sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan, aturan, compliance, dsb.
Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau
lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari
keduanya. Keuntungan: Bisa bekerja sama dengan organisasi lain dalam komunitas
yang mempunyai kepentingan yang sama. Melakukan hal yang sama bersama-sama
tentunya lebih ringan daripada melakukannya sendiri.
Kerugian:
Ketergantungan antar organisasi jika tiap-tiap organisasi tersebut saling
berbagi sumber daya.
Sumber/ referensi :
http://smuet.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/77964-ID-penerapan-teknologi-cloud-computing-di-u.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar