PENERAPAN KONSEP TABEL
DAN SWITCHING PADA ALGORINTAMA DAN PEMPROGRAMAN
Nama :
Noffrihendri
Npm :
57414999
Kelas : 1IA17
Matkul : AP 1A
Dosen :
Kunto Bayu A, ST.
Argumen dan
Fungsi
Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Misal
dalam suatu lembar dokumen terdapat data pegawai sbb :
NIP
|
Gapok
|
Tunjangan
|
10200
|
500.000
|
120.000
|
10201
|
300.000
|
100.000
|
10202
|
350.000
|
120.000
|
10203
|
400.000
|
230.000
|
10204
|
450.000
|
100.000
|
10205
|
500.000
|
50.000
|
Dari data pegawai tersebut tidak dapat diketahui nama setiap
pegawai. Untuk itu dapat dibuat suatu tabel yang berisi khusus untuk nama
pagawai seperti dibawah ini :
NIP
|
NAMA
|
10200
|
ujang
|
10201
|
budi
|
10202
|
rahmat
|
10203
|
udin
|
10204
|
rani
|
10205
|
wawan
|
Item NIP merupakan item yang dipakai sebagai acuan untuk
mencari data nama pegawai di dalam tabel. Item ini berfungsi sebagai kontrol
field yang sering disebut ARGUMEN. Sedang item NAMA merupakan FUNCTION dari
tabel tersebut.
Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel
• Data di
dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen dll yang berfungsi sebagai
tabel disebut External Tabel.
• Dalam
proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar
proses menjadi cepat.
• Di dalam
memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini
terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai Internal Tabel. Selanjutnya proses
pengolahan data menggunakan internal tabel.
Flowchart proses pembentukan internal tabel.
• Setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan di dalam
NIPTAB(I) dan NMTAB(I). Variabel ini merupakan variabel berindeks atau variabel
array.
• Variabel
array merupakan suatu variabel dengan beberapa tempat penyimpanan.
• Gambar
dibawah memperlihatkan ilustrasi variabel array NIPTAB.
Penyimpanan
ke dalam variabel array NIPTAB dilakukan berdasarkan nilai indeksnya. Pada
flowchart di atas nilai indeks ditentukan melalui variabel I.
Proses Pencarian (Searching)
• Proses pencarian di dalam internal
tabel dilakukan dengan berpatokan pada nilai indeksnya.
• Misal untuk mencari nama pegawai
dengan NIP = 10203 dapat digambarkan melalui flowchart berikut :
Pengurutan dengan Eksternal Tabel
Pembentukan File Indeks
• Proses
pengurutan bilangan dilakukan di internal tabel. Semua bilangan yang akan
diurutkan disimpan dahulu ke suatu penyimpanan di dalam memori yaitu variabel
array.
• Di memori,
proses pengurutan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun jika datanya
banyak, maka proses ini akan membutuhkan ukuran memori yang besar. Untuk
menghindarinya, proses pengurutan dilakukan di dalam eksternal tabel.
• Eksternal
tabel dibentuk dengan cara membuat file baru. File ini desebut sebagai File
Indeks. Isi file indeks adalah field yang berfungsi sebagai field kunci (key
field) dari record data yang akan diurutkan. Key Field merupakan field yang
dipakai sebagai dasar pengurutan. Misal data yang harus diurutkan berdasarkan
NIP, maka field kuncinya adalah field yang berisi NIP.
Secara garis
besar, proses pengurutan dengan eksternal tabel terdiri dari langkah-langkah
o Bentuk
file indeks yang hanya berisi field kunci.
o Lakukan
pengurutan pada file indeks. Pengurutan dapat dilakukan dengan metode bubble
sort atau straight selection.
o Pindahkan
record dari file lama ke file baru dengan posisi record sesuai pada file
indeks.
Proses Pembentukan File Indeks
File PEG.DTA
Jika data di
file PEG.DTA ingin diurutkan berdasarkan NIP, maka harus dibentuk file indeks
yang hanya berisi field NIP. Proses pembentukan file indeks ini dapat
digambarkan melalui flowchart :
TEKNIK SWITCHING
Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur
proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya.
Indikator ini dapat dimisalkanseperti Switch pada tombol lampu, dimana tombol
ini dapatmengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namun dalam Flowchart switch tersebut berupa
variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1. melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan.
Sehingga dapat dilakukanpengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya,
sehinggadapat mempersingkat alur proses.
Dari flowchart di sebelah terlihat bahwa variabel No dan H
yang telah diinisialisasi, akan menjadi variabel indikator yang menentukan
proses selanjutnya.
Sumber/referensi :
http://unininformatikasl.wordpress.com/sistem-informasi/makalah/makalah-kelompok-6-s3l-ti-unindra/
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdetty.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4666%2FPenerapan%2BKonsep%2BTabel.pdf&ei=r0lxVJeOBsyHuATY04GYCw&usg=AFQjCNFDobKmQYPGPif8T1BISVurc1mmwg&sig2=gIsuiKP9jfLyvqmSy7ijeA&bvm=bv.80185997,d.c2E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar