Sabtu, 22 November 2014

FENOMENA TAURAN PELAJAR



ARTIKEL FENOMENA TAURAN PELAJAR

Tawuran sepertinya sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia dan sudah menjadi momok bagi masyarakat,karena tauran ini sudah sering kita dengar dari generasi kegenerasi. Sehingga jika mendengar kata tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi. Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi media massa. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran antar polisi dan tentara, antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Diartikel ini saya akan menjelaskan sedikit tentang tauran pelajar.



Tawuran antar pelajar semakin menjadi jadi semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat. Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng/kelompoknya. Seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu.


Prilaku tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tapi sudah merenggut ratusan nyawa melayang sia-sia selama sepuluh tahun terakhir. Maraknya tawuran pelajar dipicu oleh banyak faktor. Faktor pertama, rendahnya kualitas pribadi dan sosial siswa mendorong mereka berprilaku yang tidak mempunyai norma. Buruknya kualitas dan manajemen pendidikan mendorong rasa frustasi anak yang dilampiaskan pada tindakan negatif, termasuk tawuran. Faktor kedua, persoalan pengangguran, kemiskinan, dan kesulitan hidup memberi sumbangan tinggi bagi terbentuknya masyarakat (termasuk siswa) yang merasa kehilangan harapan untuk hidup layak. 


Tauran pelajar akan terus terjadi selama para pihak terkait kurang serius menangani kasus ini,dan selama sekolah kurang tegas dalam menangani para siswanya yang terlibat tauran ini. Menurut saya kurangnya hukuman juga yang diberikan polisi dan sekolah ini mengakibatkan tidak takutnya para siswa dalam melakukan tauran,dan kadang hukuman yang diberikan pun tidak memberikan efek jera pada pelaku tauran ini. Oleh karena ini menurut saya harus diberikan hukuman yang lebih berat pada pelaku tauran ini dan diberikan bimbingan yang lebih.

Dan agar kejadian tauran antar pelajar ini tidak terjadi terus menerus ini juga harus adanya peran serta masyarakat dalam menghadapi kasus ini, Misalkan membubarkan atau melaporkan kepolisi jika ada gerak gerik siswa yang akan melakukan tauran,dan tidak membiarkannya begitu saja. karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama juga agar terciptanya kehidupan yang aman dan tentram.


Sumber gambar dan referensi :
http://viecahya.blogspot.com/2014/01/fenomena-tawuran-antar-pelajar.html
http://mohkusnarto.wordpress.com/tawuran-antar-pelajar/
www.antaranews.com
kaskushootthreads.blogspot.com
amavolta.wordpress.com

PENERAPAN KONSEP TABEL DAN SWITCHING PADA ALGORINTAMA DAN PEMPROGRAMAN




PENERAPAN KONSEP TABEL DAN SWITCHING PADA ALGORINTAMA DAN PEMPROGRAMAN

Nama              : Noffrihendri
Npm                : 57414999
Kelas               : 1IA17
Matkul            : AP 1A
Dosen              : Kunto Bayu A, ST.



Argumen dan Fungsi
Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Misal dalam suatu lembar dokumen terdapat data pegawai sbb :

 NIP
Gapok
Tunjangan
10200
500.000
120.000
10201
300.000
100.000
10202
350.000
120.000
10203
400.000
230.000
10204
450.000
100.000
10205
500.000
50.000


Dari data pegawai tersebut tidak dapat diketahui nama setiap pegawai. Untuk itu dapat dibuat suatu tabel yang berisi khusus untuk nama pagawai seperti dibawah ini :

 NIP
NAMA
10200
ujang
10201
budi
10202
rahmat
10203
udin
10204
rani
10205
wawan

Item NIP merupakan item yang dipakai sebagai acuan untuk mencari data nama pegawai di dalam tabel. Item ini berfungsi sebagai kontrol field yang sering disebut ARGUMEN. Sedang item NAMA merupakan FUNCTION dari tabel tersebut.


Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel

• Data di dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen dll yang berfungsi sebagai tabel disebut External Tabel.
• Dalam proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat.
• Di dalam memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai Internal Tabel. Selanjutnya proses pengolahan data menggunakan internal tabel.

Flowchart proses pembentukan internal tabel.





Setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan di dalam NIPTAB(I) dan NMTAB(I).   Variabel ini merupakan variabel berindeks atau variabel array.
• Variabel array merupakan suatu variabel dengan beberapa tempat penyimpanan.
• Gambar dibawah memperlihatkan ilustrasi variabel array NIPTAB.







Penyimpanan ke dalam variabel array NIPTAB dilakukan berdasarkan nilai indeksnya. Pada flowchart di atas nilai indeks ditentukan melalui variabel I.


Proses Pencarian (Searching)
• Proses pencarian di dalam internal tabel dilakukan dengan berpatokan pada nilai indeksnya.
• Misal untuk mencari nama pegawai dengan NIP = 10203 dapat digambarkan melalui flowchart berikut :





Pengurutan dengan Eksternal Tabel
Pembentukan File Indeks

• Proses pengurutan bilangan dilakukan di internal tabel. Semua bilangan yang akan diurutkan disimpan dahulu ke suatu penyimpanan di dalam memori yaitu variabel array.
• Di memori, proses pengurutan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun jika datanya banyak, maka proses ini akan membutuhkan ukuran memori yang besar. Untuk menghindarinya, proses pengurutan dilakukan di dalam eksternal tabel.
• Eksternal tabel dibentuk dengan cara membuat file baru. File ini desebut sebagai File Indeks. Isi file indeks adalah field yang berfungsi sebagai field kunci (key field) dari record data yang akan diurutkan. Key Field merupakan field yang dipakai sebagai dasar pengurutan. Misal data yang harus diurutkan berdasarkan NIP, maka field kuncinya adalah field yang berisi NIP.

Secara garis besar, proses pengurutan dengan eksternal tabel terdiri dari langkah-langkah
o Bentuk file indeks yang hanya berisi field kunci.
o Lakukan pengurutan pada file indeks. Pengurutan dapat dilakukan dengan metode bubble sort atau straight selection.
o Pindahkan record dari file lama ke file baru dengan posisi record sesuai pada file indeks.



Proses Pembentukan File Indeks
File PEG.DTA


Jika data di file PEG.DTA ingin diurutkan berdasarkan NIP, maka harus dibentuk file indeks yang hanya berisi field NIP. Proses pembentukan file indeks ini dapat digambarkan melalui flowchart :







TEKNIK SWITCHING
Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini dapat dimisalkanseperti Switch pada tombol lampu, dimana tombol ini dapatmengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namun dalam Flowchart switch tersebut berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1. melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukanpengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya, sehinggadapat mempersingkat alur proses.


Dari flowchart di sebelah terlihat bahwa variabel No dan H yang telah diinisialisasi, akan menjadi variabel indikator yang menentukan proses selanjutnya.



Sumber/referensi :


http://unininformatikasl.wordpress.com/sistem-informasi/makalah/makalah-kelompok-6-s3l-ti-unindra/
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdetty.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4666%2FPenerapan%2BKonsep%2BTabel.pdf&ei=r0lxVJeOBsyHuATY04GYCw&usg=AFQjCNFDobKmQYPGPif8T1BISVurc1mmwg&sig2=gIsuiKP9jfLyvqmSy7ijeA&bvm=bv.80185997,d.c2E